Jadikan kegiatan belajar matematika anak usia dini dengan gambar dan berhitung dengan jari sebagai pendekatannya. (Image credit: Shutterstock)
Praktik matematika erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar matematika anak di rumah pun harus rutin dilakukan. Jangan hanya bergantung pada kegiatan belajar di sekolah saja.
Oleh karena itu peran Mama dan Papa di rumah sangat penting untuk mengajari si kecil tentang matematika. Cara mengajar anak matematika sebenarnya sangat mudah, tapi karena Mama tidak memiliki pengalaman jadi terasa sulit.
Bagi Mama dan Papa yang sudah siap untuk memperkenalkan dan mengajarkan anak mengenai matematika ada lima rumus rahasia yang bisa diikuti. Melalui rumusan ini, anak nantinya jadi tidak takut lagi dengan pelajaran berhitung.
5 Rumus Rahasia Belajar Matematika Anak agar Cepat pintar
Matematika adalah ilmu dasar dari berbagai cabang ilmu dan kehidupan sehari-hari. Tak sedikit orang tua yang menuntut anaknya untuk mahir dalam ilmu ini. Sayangnya kesalahan yang terjadi adalah anak tidak mendapat pendampingan belajar di rumah.
Kurangnya bimbingan belajar matematika anak di rumah inilah yang membuat mereka justru lemah dalam pelajaran pokok yang satu ini. Anak bisa kurang percaya diri dan kesulitan mengerjakan soal.
Belum lagi pelajaran yang diajarkan di sekolah terasa monoton. Padahal saat ini banyak cara yang bisa dilakukan Mama dan Papa untuk membuat matematika jadi menyenangkan. Apa saja rumus rahasia yang Mama dan Papa bisa praktekkan?
1. Belajar Matematika dengan Game
Ciptakan kegiatan belajar matematika anak dengan memanfaatkan game yang asyik. (Image credit: Shutterstock )
Rumus pertama yang bisa dijadikan strategi adalah pelajaran matematika tidak harus diajarkan menggunakan buku teks dan mengerjakan soal-soal. Tekanan yang dihadapi oleh anak akan terasa lebih besar ketika mereka dituntut untuk belajar dengan cara tersebut.
Mama dan Papa bisa memilih game matematika yang saat ini tersedia banyak. Contohnya cara belajar matematika anak SD kelas 1 yang memanfaatkan lego. Ajaklah si kecil untuk membangun ruang dan berhitung dari jumlah lego yang digunakan.
Mengajak anak untuk bermain juga jadi salah satu cara agar matematika diajarkan tidak terlalu formal. Cara ini juga bisa menghilangkan ketakutan orang tua dalam mengajarkan matematika yang mungkin saja tidak dikuasai.
Ketakutan yang dialami oleh orang tua bisa tersalurkan kepada anak sehingga membuat anak juga ikut takut dan akhirnya tidak percaya diri. Game matematika menciptakan kedekatan matematika dengan keseharian anak di rumah.
2. Memanfaatkan Alat Peraga
Sama seperti halnya game, alat peraga seperti balok, pensil warna bahkan mainan yang dimiliki si kecil bisa jadi alat peraga yang bermanfaat. Sama seperti yang dilakukan pada metode matematika di Singapura untuk pendekatan konkret.
Langkah ini cocok untuk dijadikan kegiatan belajar matematika anak TK sebagai persiapan pengantar masuk ke Sekolah Dasar. Pendekatan konkret yang dimaksud adalah untuk memperkenalkan kepada anak mengenai konsep penjumlahan dan pengurangan.
Contohnya menggunakan dadu atau pensil warna sebagai alat peraga konsep penjumlahan. Mama dan Papa bisa memilih juga mainan kesukaan si kecil. Tanyakan kepada si kecil jika pensil warna merah ditambah dengan dua pensil warna jumlahnya berapa?
Terus berikan pertanyaan sampai si kecil hafal dan benar dalam menjawab. Semakin beragam alat peraga yang digunakan tentu lebih menarik perhatian.
3. Belajar dengan Buku Cerita
Cara belajar matematika anak Paud tentu berbeda dengan tingkatan SD. Anak usia paud yaitu 0 sampai 6 tahun yang juga disebut masa emas ini penting sekali untuk belajar matematika. Hanya cara belajarnya berbeda dan baru diperkenalkan mengenai ilmu dasar matematika saja.
Mama dan Papa bisa memperkenalkan ilmu matematika dengan memanfaatkan buku cerita bergambar. Biasakanlah untuk membacakan buku cerita bersama anak sebelum tidur. Selain mengajarkan untuk belajar membaca, si kecil pasti tertarik dengan gambar pada buku.
Disinilah kesempatan Mama dan Papa untuk bertanya tentang gambar agar anak bisa mendeskripsikannya. Misalnya saja terdapat gambar domba dan juga ayam. Tanyakan kepada si kecil berapa jumlah domba dan ayam pada gambar tersebut.
Langkah ini bisa membantu anak dalam konsep berhitung. Apabila dilakukan dengan rutin pasti akan cepat dihafalkan oleh si kecil. Apalagi usia paud sangat cepat menyerap ilmu apa saja yang diajarkan.
4. Uji Kemampuan Imajinasi Anak
Matematika menjadi ilmu yang mengajarkan mengenai pemecahan masalah dan anak yang pintar bisa mensimulasikan solusinya. Konsep inilah yang harus terus diasah oleh Papa dan Mama di rumah melalui imajinasi anak.
Sama halnya dengan buku cerita, bedanya di sini Mama dan Papa bisa menceritakan sebuah persoalan yang bisa diimajinasikan oleh si kecil. Anak-anak memiliki imajinasi yang luas, dengan memberikannya sebuah soal maka imajinasinya dan fokus akan terasah.
Contoh yang paling mudah adalah meminta si kecil untuk membayangkan jenis ikan yang ingin dibeli dan berapa masing-masing jumlahnya. Kemudian tanyakan kepada anak berapa jumlah ikan jika ditambahkan dengan yang ada di akuarium,
Tingkat kesulitan belajar matematika anak dengan metode imajinasi ini bisa disesuaikan dengan usia si kecil.
5. Menghubungkan dengan Kegiatan Sehari-hari
Rahasia Mama dan Papa bisa berhasil mengajari anak agar pintar matematika adalah kreatif dalam menghubungkan soal dengan kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar konsep abstrak dari matematika dipahami oleh anak usia dini.
Contoh mudah adalah meminta anak untuk menemukan benda berbentuk persegi panjang di dalam rumah. Cara ini akan memberikan pemahaman mengenai bentuk benda datar. Bisa saat bepergian Mama dan Papa meminta si kecil untuk menghitung jumlah mobil di parkiran.
Rumus rahasia untuk mengajarkan anak mengenai matematika tidak pernah ada habisnya. Selalu ada cara kreatif yang bisa dilakukan Mama dan Papa salah satunya dengan mengajak si kecil mengikuti kelas online kiddo.id.
Di Kiddo.id Ada banyak video interaktif kegiatan belajar matematika anak yang bisa dipilih Papa dan Mama. Jadi kegiatan belajar di rumah tetap interaktif dan si kecil pasti pintar matematika.
Sumber:
- https://www.superprof.co.id/blog/mengajar-matematika-kepada-anak/
- https://id.theasianparent.com/metode-matematika-singapura
- https://www.prestasiglobal.id/5-strategi-memotivasi-murid-untuk-belajar-matematika/
- https://primaindisoft.com/blog/5-cara-belajar-matematika-yang-menyenangkan-untuk-anak-sd/#.YD4i4mgzbIU
- https://www.educenter.id/7-cara-kreatif-mengajarkan-matematika-untuk-anak-tk/
- https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/amelia-putri/cara-mudah-dan-efektif-mengajarkan-anak-matematika/7
- https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/16/18154211/anak-sulit-berhitung-ini-3-cara-atasinya?page=all
Alat peraga. Media yang sangat tidak dimiliki model pendidikan Indonesia. Saya pernah nonton video perkuliahan di kampus amerika, alat peraganya lengkap. Gak heran mereka lebih cepat mengerti karena bukan hanya khayalan tapi sudah terlihat jelas di depan matanya
ReplyDeletealat peraga dan game asik tuh, bikin mudah nangkap matematika
ReplyDelete