Meneladani dan Mengambil Hikmah dari Perjuangan Kaum Muhajirin dan Ansor
Untuk mencapai ridha Allah swt
Oleh: Ibrahim Lubis, M.Pd.I
Oleh: Ibrahim Lubis, M.Pd.I
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabat beliau dan umat Islam di makkah pada waktu sebelum hijrah ke madinah terus-terusan mendapatkan hinaan, siksaan, hujatan, penderitaan, sabotase, baikot, bahkan sampai-sampai menjadi target untuk dibunuh oleh kaum kafir Quraisy yang sangat membenci dakwah nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Bagi kaum kafir Quraisy Islam merupakan agama yang merusak kebiasaan mereka, kesenangan mereka dan melecehkan agama yang mereka anut sebelumnya. Maka dari itu, wajar saja mengapa begitu benci kaum kafir quraisy terhadap Islam tidak kecuali dengan paman nabi Muhammad sendiri yaitu abu lahab dan abu jahal.
Maasiral muslimin rahimakumullah
Perjuangan kaum muhajirin ketika masih di Makkahtul mukarromah sangatlah berat, diluar rumah mereka harus menerima hinaan dan siksaan dari kaum kafir quraisy, sementara di dalam rumah mereka juga mendapat tekanan dari keluarga agar meninggalkan Islam dan kembali ke agama semula.
Setelah Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin mekah untuk hijrah ke madinah, maka perjuangan mereka juga semakin berat, mereka harus berpisah dengan keluarga, anak, istri atau suami yang masih tinggal di makkah karena tetap mempertahankan agama yang lama. Selain itu, mereka juga harus rela untuk meninggalkan semua harta benda yang mereka miliki demi membela agama Islam, sementara untuk tempat hijrah nantinya mereka akan tinggal tanpa sanak saudara yang mereka kenal serta tidak ada pekerjaan yang bisa mereka kerjakan, namun mereka tetap bertekad untuk berangkat demi mengikuti perintah Allah swt dan Rasul-Nya.
Perjuangan berat yang dirasakan dan dijalani kaum muhajirin ketika berada dimakkah tidak mungkin bisa dilakukan semua orang, hanya orang-orang yang berjiwa besar dan mempunyai kegigihan yang kuat yang bisa melalu segala penderitaan dan cobaat tersebut.
Maasiral muslimin rahimakumullah
Benarlah janji Allah jika semua pengorbanan dan perjuangan hambaNya dalam membela agama Allah itu akan mendapat balasan setimpal dari Allah swt. Semua penderitaan dan pengorbanan kaum muhajirin tidak sia-sia, kedatangan kaum muhajirin disambut hangat dengan penuh suka cita oleh kaum Anshor, dan inilah cikal bakal kelahiran Islam untuk menuju puncak keemasan dari segala bidang dan sisi secara menyulurh di dunia.
Kaum Muhajirin mendapat perlakuan yang istimewa oleh kaum anshor dimadinah seperti seorang pahlawan yang pulang dari medan perang. Kaum anshar menganggap mereka merupakan saudara yang bila menderita mereka juga ikut merasakan penderitaannya. Persaudaraan kaum muhajirin dan anshor ini telah Allah abadikan dalam surah at-taubah ayat 100 yang berbunyi:
Artinya: “Dan Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung.
Begitulah Allah mengungkapkan kenikmatan yang akan diperoleh oleh kaum Anshar dan Muhajirin atas persaudaraan mereka serta perjuangan mereka terhadap agama Allah dengan gigih dan ikhlas.
Meneladani Kaum Muhajirin dan Mengamalkannya
Sebagai muslim dan hamba Allah yang beriman tentu hal ini menjadi hikmah yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang dilakukan kaum Muhajirin seharus menjadi bahan renungan dan membekas dalam kehidupan kita untuk diteladani dan menjadi tolak ukur sisi kehidupan, dan adapun sikap kaum muhajirin yang harus kita miliki adalah:
1. GIGIH
Gigih merupakan prilaku tidak mudah menyerah pantang putus asa dalam keadaan apapun ketika menghadapi kesulitan dan cobaan walaupun berat. Sebagai umat islam seharusnya kita gigih untuk berbuat ama shaleh walaupun itu berat dilakukan karena ada gangguan dari dalam dan luar seperti gangguan syetan serta gangguan nafsu yang lebih membawa pada jalan kesesatan.
Menjalankan amal ibadah kepada Allah dengan gigih adalah perjuangan keras, sebab musuh utama dalam hal ini adalah syetan dan hawa nafsu kita sendiri. Maka dari itu, sebaiknya umat Islam membiasakan sikap gigih ini dalam berbagai aspek guna mendapatkan keberhasilan dalam menggapai tujuan dunia dan akhirat.
2. SABAR
Sabar adalah sifat dan prilaku yang menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan gejolak diri serta bertahan dalam menghadapi berbagai masalah. Kesabaran merupakan sikap ayng harus dimiliki oleh umat Islam, sebab dalam menjalani bahtera kehidupan ini tentu tidaklah indah begitu saja. Kita akan menghadapai berbagai cobaan, penderitaan, tantangan serta hal hal lainnya yang sejatinya membutuhkan kesabaran, dengan kesabaran yang sudah kita latih dalam kehidupan kita, nantinya dengan kesabaran itulah yang akan membuat kita menjadi probadi yang tenang, qanaan, iklas serta mendapatkan kehidupan yang nyaman dan tentram di dunia dan akhirat.
3. IHKLAS
Ikhlas adalah sikap mau membantu orang lain tanpa pamrih atau meminta imbalan. Inilah yang dilakukan oleh kaum anshar ketika menolong kaum muhajirin dengan memberikan dan menyediakan tempat tinggal dan makanan serta pekerjaan.
Kita sebagai Hamba Allah hendaknya menjadikan hal ini sebagai sikap dan kebiasaan kita dalam melakukan kebaikan. Ikhlaskan diri hanya mengharap ridha Allah semata dalam beramal shaleh tanpa ada keinginan untuk dipuji orang lain, sehingga dengan begitu kita akan selamat dunia dan akhirat.
4. RELA BERKORBAN
Lihat apa yang dilakukan kaum muhajirin, mereka rela mengorbankan apa yang mereka miliki demi memperjuangkan agama Allah. Bagaimana dengan kita?, setidaknya dalam berbuat kebajikan dan beramal shaleh kita harus berani mengorbankan apa yang kita cintai seperti shalat malam yang rela kita untuk bangun sementara orang-orang pada tidur, rela kita bersedakah dari ahrta yang kita miliki serta rela berkorban lainnya yang ujungnya mencari keridhaan dari Allah swt.
Dengan meneladani sikap kaum muhajarin dan anshar, maka kita akan mendapatkan berbagai hikmah dan manfaat untuk kita seperti:
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari khutbah singkat ini adalah:
Semoga bermanfaat !
Bagi kaum kafir Quraisy Islam merupakan agama yang merusak kebiasaan mereka, kesenangan mereka dan melecehkan agama yang mereka anut sebelumnya. Maka dari itu, wajar saja mengapa begitu benci kaum kafir quraisy terhadap Islam tidak kecuali dengan paman nabi Muhammad sendiri yaitu abu lahab dan abu jahal.
Maasiral muslimin rahimakumullah
Perjuangan kaum muhajirin ketika masih di Makkahtul mukarromah sangatlah berat, diluar rumah mereka harus menerima hinaan dan siksaan dari kaum kafir quraisy, sementara di dalam rumah mereka juga mendapat tekanan dari keluarga agar meninggalkan Islam dan kembali ke agama semula.
Setelah Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin mekah untuk hijrah ke madinah, maka perjuangan mereka juga semakin berat, mereka harus berpisah dengan keluarga, anak, istri atau suami yang masih tinggal di makkah karena tetap mempertahankan agama yang lama. Selain itu, mereka juga harus rela untuk meninggalkan semua harta benda yang mereka miliki demi membela agama Islam, sementara untuk tempat hijrah nantinya mereka akan tinggal tanpa sanak saudara yang mereka kenal serta tidak ada pekerjaan yang bisa mereka kerjakan, namun mereka tetap bertekad untuk berangkat demi mengikuti perintah Allah swt dan Rasul-Nya.
Perjuangan berat yang dirasakan dan dijalani kaum muhajirin ketika berada dimakkah tidak mungkin bisa dilakukan semua orang, hanya orang-orang yang berjiwa besar dan mempunyai kegigihan yang kuat yang bisa melalu segala penderitaan dan cobaat tersebut.
Maasiral muslimin rahimakumullah
Benarlah janji Allah jika semua pengorbanan dan perjuangan hambaNya dalam membela agama Allah itu akan mendapat balasan setimpal dari Allah swt. Semua penderitaan dan pengorbanan kaum muhajirin tidak sia-sia, kedatangan kaum muhajirin disambut hangat dengan penuh suka cita oleh kaum Anshor, dan inilah cikal bakal kelahiran Islam untuk menuju puncak keemasan dari segala bidang dan sisi secara menyulurh di dunia.
Kaum Muhajirin mendapat perlakuan yang istimewa oleh kaum anshor dimadinah seperti seorang pahlawan yang pulang dari medan perang. Kaum anshar menganggap mereka merupakan saudara yang bila menderita mereka juga ikut merasakan penderitaannya. Persaudaraan kaum muhajirin dan anshor ini telah Allah abadikan dalam surah at-taubah ayat 100 yang berbunyi:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya: “Dan Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung.
Begitulah Allah mengungkapkan kenikmatan yang akan diperoleh oleh kaum Anshar dan Muhajirin atas persaudaraan mereka serta perjuangan mereka terhadap agama Allah dengan gigih dan ikhlas.
Meneladani Kaum Muhajirin dan Mengamalkannya
Sebagai muslim dan hamba Allah yang beriman tentu hal ini menjadi hikmah yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang dilakukan kaum Muhajirin seharus menjadi bahan renungan dan membekas dalam kehidupan kita untuk diteladani dan menjadi tolak ukur sisi kehidupan, dan adapun sikap kaum muhajirin yang harus kita miliki adalah:
1. GIGIH
Gigih merupakan prilaku tidak mudah menyerah pantang putus asa dalam keadaan apapun ketika menghadapi kesulitan dan cobaan walaupun berat. Sebagai umat islam seharusnya kita gigih untuk berbuat ama shaleh walaupun itu berat dilakukan karena ada gangguan dari dalam dan luar seperti gangguan syetan serta gangguan nafsu yang lebih membawa pada jalan kesesatan.
Menjalankan amal ibadah kepada Allah dengan gigih adalah perjuangan keras, sebab musuh utama dalam hal ini adalah syetan dan hawa nafsu kita sendiri. Maka dari itu, sebaiknya umat Islam membiasakan sikap gigih ini dalam berbagai aspek guna mendapatkan keberhasilan dalam menggapai tujuan dunia dan akhirat.
2. SABAR
Sabar adalah sifat dan prilaku yang menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan gejolak diri serta bertahan dalam menghadapi berbagai masalah. Kesabaran merupakan sikap ayng harus dimiliki oleh umat Islam, sebab dalam menjalani bahtera kehidupan ini tentu tidaklah indah begitu saja. Kita akan menghadapai berbagai cobaan, penderitaan, tantangan serta hal hal lainnya yang sejatinya membutuhkan kesabaran, dengan kesabaran yang sudah kita latih dalam kehidupan kita, nantinya dengan kesabaran itulah yang akan membuat kita menjadi probadi yang tenang, qanaan, iklas serta mendapatkan kehidupan yang nyaman dan tentram di dunia dan akhirat.
3. IHKLAS
Ikhlas adalah sikap mau membantu orang lain tanpa pamrih atau meminta imbalan. Inilah yang dilakukan oleh kaum anshar ketika menolong kaum muhajirin dengan memberikan dan menyediakan tempat tinggal dan makanan serta pekerjaan.
Kita sebagai Hamba Allah hendaknya menjadikan hal ini sebagai sikap dan kebiasaan kita dalam melakukan kebaikan. Ikhlaskan diri hanya mengharap ridha Allah semata dalam beramal shaleh tanpa ada keinginan untuk dipuji orang lain, sehingga dengan begitu kita akan selamat dunia dan akhirat.
4. RELA BERKORBAN
Lihat apa yang dilakukan kaum muhajirin, mereka rela mengorbankan apa yang mereka miliki demi memperjuangkan agama Allah. Bagaimana dengan kita?, setidaknya dalam berbuat kebajikan dan beramal shaleh kita harus berani mengorbankan apa yang kita cintai seperti shalat malam yang rela kita untuk bangun sementara orang-orang pada tidur, rela kita bersedakah dari ahrta yang kita miliki serta rela berkorban lainnya yang ujungnya mencari keridhaan dari Allah swt.
Dengan meneladani sikap kaum muhajarin dan anshar, maka kita akan mendapatkan berbagai hikmah dan manfaat untuk kita seperti:
- Terwujudnya cita-cita yang kita inginkan
- Merasakan kenikmatan yang luar biasa
- Allah akan membalas dengan yang lebih baik
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari khutbah singkat ini adalah:
- Hidup ini penuh dengan cobaan dan rintangan untuk berbuat baik, maka dari itu sebagai umat islam dan hamba Allah yang beriman kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang gigih, sabar, ikhlas, dan relah berkorban
- Kita harus meyakini jika apa yang kita lakukan jika disandarkan atas dasar ridha Allah, maka kita akan mendapat ganjaran dari itu yaitu tujuan tercapai yaitu bahagia dunia akhirat, mendapat kenikmatan luar biasa yang tidak bisa dibayar dengan materi serta mendapat Ridha dari Allah dan mendapat balasan yang lebih baik
Semoga bermanfaat !
semangat dari pengikut nabi muhammad SAW memang patut diacungi jempol.
ReplyDeletedapat dijadikan teladan bagi kita semua
makasih dah berbagi sob
ReplyDeletesaya suka artikelnya
ReplyDelete*Jangan komentar SPAM
ReplyDelete*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan