Terwujud.com - Jalan besar Medan merdeka tepatnya seberang dikit lagi melewati jalan kapten sumarsono terdapat kerumunan orang-orang yang berdesakan. Tidak tahu apa penyebab terjadinya kerumunan tersebut, namun bisa diduga dengan singkat bahwa adanya kejadian yang tidak biasa seperti kecelakaan. Ternyata dugaan sementara itu benar adanya, maka turunlah salah satu pengendara sepeda motor yang penasaran atas kejadian tersebut.
Rasa penasaran begitu memuncak ketika pengendara yang namanya tidak jelas ini atau bisa dipanggil wakongah mendengar suara-suara orang mengatakan "duh kasihannya ya, siapa yang tega nabrak ya, kasihan kali,..iya kasihan kali". Bahkan ada yang histeris dengan perkataan "duh,..ni yang nabrak ngak punya otak, saya doakan supaya dia gantian ditabrak".
Karena penasaran yang begitu kuat, wakongah pun berusaha untuk melihat dengan jarak yang cukup dekat, akan tetapi karena banyaknya orang yang berkerumun, wakongah tidak bisa menerobos kerumunan yang begitu sesak plus padat. Namun, bukan wakongah namanya jika ide kreatifnya harus putus sampai disitu, dengan berpikir panjang akhirnya tanda lampu muncul dari sisi imajinasinya sembari berteriak dan mengatakan "Awaaaaaaas,...Minggirrrrr, ni,..ayahnya mau lewat, itu anakku,..pinggirrrr".
Spontan kerumunan yang begitu padat tadi langsung memberi jalan, seolah wakongah disambut sebagai pangeran negara yang hendak menuju istana. Tanpa membuang-buang waktu, kaki wakongah langsung menuju TKP dan begitu terkejutnya wakongah bahwa korban yang tergeletak mati tak berdaya adalah hal yang amat tidak dia sangka dan spontan lisan menyambut "Waduuuuh salah kaprah ni (sambil garuk-garuk kepala),...heeeheee, ehh ternyata Monyet ya! yang jadi korbannya" Salah satu kerumunan orang mengatakan "selamat ya pak anda pertama kali orang yang begitu peduli sampai-sampai mengaku sebagai Ayahnya Monyet, oya pak,..ngomong-ngomong kapan nikahnya, kok ngak ngundang-ngunda, heehee (sambil menahan tawa)".
Karena rasa malu yang begitu besar, akhirnya wakongah menuju sepeda motornya dan tancap Gas sambil mendegar tertawaan orang banyak dengan sahutan "selamat ya pak!!! atas pernikahaanya, wkwkwkwkwkwkwwkwk".
Rasa penasaran begitu memuncak ketika pengendara yang namanya tidak jelas ini atau bisa dipanggil wakongah mendengar suara-suara orang mengatakan "duh kasihannya ya, siapa yang tega nabrak ya, kasihan kali,..iya kasihan kali". Bahkan ada yang histeris dengan perkataan "duh,..ni yang nabrak ngak punya otak, saya doakan supaya dia gantian ditabrak".
Karena penasaran yang begitu kuat, wakongah pun berusaha untuk melihat dengan jarak yang cukup dekat, akan tetapi karena banyaknya orang yang berkerumun, wakongah tidak bisa menerobos kerumunan yang begitu sesak plus padat. Namun, bukan wakongah namanya jika ide kreatifnya harus putus sampai disitu, dengan berpikir panjang akhirnya tanda lampu muncul dari sisi imajinasinya sembari berteriak dan mengatakan "Awaaaaaaas,...Minggirrrrr, ni,..ayahnya mau lewat, itu anakku,..pinggirrrr".
Spontan kerumunan yang begitu padat tadi langsung memberi jalan, seolah wakongah disambut sebagai pangeran negara yang hendak menuju istana. Tanpa membuang-buang waktu, kaki wakongah langsung menuju TKP dan begitu terkejutnya wakongah bahwa korban yang tergeletak mati tak berdaya adalah hal yang amat tidak dia sangka dan spontan lisan menyambut "Waduuuuh salah kaprah ni (sambil garuk-garuk kepala),...heeeheee, ehh ternyata Monyet ya! yang jadi korbannya" Salah satu kerumunan orang mengatakan "selamat ya pak anda pertama kali orang yang begitu peduli sampai-sampai mengaku sebagai Ayahnya Monyet, oya pak,..ngomong-ngomong kapan nikahnya, kok ngak ngundang-ngunda, heehee (sambil menahan tawa)".
Karena rasa malu yang begitu besar, akhirnya wakongah menuju sepeda motornya dan tancap Gas sambil mendegar tertawaan orang banyak dengan sahutan "selamat ya pak!!! atas pernikahaanya, wkwkwkwkwkwkwwkwk".
Ternyata tidak mudah ya untuk mnejadi orang tua.
ReplyDeleteSalam
benar mas indra
Deleteitulah sebabnya kenapa ngga ada sekolah dan titel kesarjanaan tentang menjadi Ayah.
ReplyDeleteheeehee, benar mas
Deletewakakakak...kasihan amat tuh si ayah gara-gara tergesa-gesa dan saking penasarannya jadi salah kaprah deh, ngaku-ngaku sebagai ayahnya segala, gak taunya cuma monyet wkwkwk....
ReplyDeletebenar sekali mas heehee
Delete