Cara Mengajar dan Menghadapi Anak Autis adalah langkah yang harus dilakukan tenaga pendidik maupun orang tua guna agar tujuan yang diinginkan tercapai. Perlu diketahui bahwa anak autis terjadi karena gangguan saraf yang dialami anak sejak lahir atau masa perkembangan balita. Autisme merupakan bagian dari kelainan yang disebut dengan Autism Spectrum Disorders (ASD) yang ruang lingkup-nya berada pada perkembangan pervatif. Perkembangan pervatif inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pada otak tidak berfungsi normal layaknya perkembangan pada usia yang sesuai.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa terjadinya anak autis karena adanya kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan. Selain itu penyebab autis diyakini adanya gen, perubahan korteks dan carebellium yang berperan untuk perkembangan otak yang terkait dengan keseimbangan autisme.
Mendidik anak yang autis merupakan perjuangan keras yang dilakukan guru atau orang tua, hal ini akan lebih menantang lagi jika yang mendidik dan menghadapi tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan khusus tentang autis. Autisme adalah kelainan jenis yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi walaupun demikian anak autis dapat menjalani kehidupan secara normal jika ada pendidikan khusus serta penanganannya. Berikut akan dijelaskan secara sederhana tentang:
1. Rutinitas Maksimal (tidak berubah-ubah)
Berbeda dengan kita yang normal, tentu akan ada rasa jenuh jika dihadapkan dengan cara atau metode yang terus menerus sama. Bagi anak autis variasi berbeda-beda menjadi kejenuhan bagi mereka, mereka lebih suka dengan rutinitas yang sama dengan kebiasaan berulang-ulang. Hal ini disebabkan daya tangkap dan daya ingat yang tidak wajar pada anak autis, sehingga kebiasaan yang berulang-ulang merupakan metode tepat untuk mendidik dan menghadapi mereka.
2. Tidak Membuat Modifikasi Jadwal (Perubahan Jadwal)
Jika anak autis diberi makan pada pukul 07.00 untuk sarapan pagi dan jadwal bermain pukul 09.00 pagi, maka jangan pernah merubah jadwal tersebut. Jika hal itu dilakukan akan membuat daya ingat anak tidak meningkat sehingga pola pengajaran tidak tercapai pada tujuannya. Anda dapat merubah jadwal ketika anda bosan dengan sedikit perubahan saja.
3. Pilihlah Gaya Belajar yang Tepat
Beberapa anak kemungkinan cepat dalam menangkap informasi melalui pendengaran, namun terkadang hal itu tidak akan sama dengan semua anak. Pada dasarnya panca indera yang digunakan anak lebih dekat dengan media visual atau gambar sebagai penghantar pembelajaran.
Sebagai guru dan orang tua hendaknya cerdas dalam menentukan metode dan gaya belajar yang tepat sesuai dengan karakter anak-anak mereka, hal ini karena anak autis lebih cenderung kehilangan minat apabila mereka tidak mengertia apa yang harus dipahami dan dikerjakan walaupun hanya sekedar memakai baju dan celana.
4. Gunakan Bahasa sederhana, singkat, tepat dan Mudah
Tidak bisa disamakan antara anak yang normal dengan anak autis, anak autis memahami makna ucapan hanya dengan rentetan kalimat terbatas. Maka dari itu gunakan gaya bahasa anda yang tepat, singkat dan mudah dipahami. Jangan terlalu menggunakan ucapan dengan kalimat panjang yang hanya akan membuat bingung anakan autis saat mereka berusaha memahaminya.
5. Tampilkan Objek yang Menarik Perhatian
Anak autis cenderung mempunyai mainan khusus yang mereka sukai, maka dari itulah anda harus cerdas untuk menggunakan media mainan tersebut sebagai objek pembelajaran. Jika mainan anak autis yang dia sukai berupa robot, mungkin anda dapat bercerita tentang kisah-kisah yang terkait dengan hal itu.
Demikianlah artikel tentang Cara Mengajar dan Menghadapi Anak Autis, semoga artike ini membantu anda dalam menghadapi dan memberi pelajaran kepada mereka-mereka yang terkena penyakit autis.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa terjadinya anak autis karena adanya kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan. Selain itu penyebab autis diyakini adanya gen, perubahan korteks dan carebellium yang berperan untuk perkembangan otak yang terkait dengan keseimbangan autisme.
Mendidik anak yang autis merupakan perjuangan keras yang dilakukan guru atau orang tua, hal ini akan lebih menantang lagi jika yang mendidik dan menghadapi tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan khusus tentang autis. Autisme adalah kelainan jenis yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi walaupun demikian anak autis dapat menjalani kehidupan secara normal jika ada pendidikan khusus serta penanganannya. Berikut akan dijelaskan secara sederhana tentang:
Cara Mengajar dan Menghadapi Anak Autis
1. Rutinitas Maksimal (tidak berubah-ubah)
Berbeda dengan kita yang normal, tentu akan ada rasa jenuh jika dihadapkan dengan cara atau metode yang terus menerus sama. Bagi anak autis variasi berbeda-beda menjadi kejenuhan bagi mereka, mereka lebih suka dengan rutinitas yang sama dengan kebiasaan berulang-ulang. Hal ini disebabkan daya tangkap dan daya ingat yang tidak wajar pada anak autis, sehingga kebiasaan yang berulang-ulang merupakan metode tepat untuk mendidik dan menghadapi mereka.
2. Tidak Membuat Modifikasi Jadwal (Perubahan Jadwal)
Jika anak autis diberi makan pada pukul 07.00 untuk sarapan pagi dan jadwal bermain pukul 09.00 pagi, maka jangan pernah merubah jadwal tersebut. Jika hal itu dilakukan akan membuat daya ingat anak tidak meningkat sehingga pola pengajaran tidak tercapai pada tujuannya. Anda dapat merubah jadwal ketika anda bosan dengan sedikit perubahan saja.
3. Pilihlah Gaya Belajar yang Tepat
Beberapa anak kemungkinan cepat dalam menangkap informasi melalui pendengaran, namun terkadang hal itu tidak akan sama dengan semua anak. Pada dasarnya panca indera yang digunakan anak lebih dekat dengan media visual atau gambar sebagai penghantar pembelajaran.
Sebagai guru dan orang tua hendaknya cerdas dalam menentukan metode dan gaya belajar yang tepat sesuai dengan karakter anak-anak mereka, hal ini karena anak autis lebih cenderung kehilangan minat apabila mereka tidak mengertia apa yang harus dipahami dan dikerjakan walaupun hanya sekedar memakai baju dan celana.
4. Gunakan Bahasa sederhana, singkat, tepat dan Mudah
Tidak bisa disamakan antara anak yang normal dengan anak autis, anak autis memahami makna ucapan hanya dengan rentetan kalimat terbatas. Maka dari itu gunakan gaya bahasa anda yang tepat, singkat dan mudah dipahami. Jangan terlalu menggunakan ucapan dengan kalimat panjang yang hanya akan membuat bingung anakan autis saat mereka berusaha memahaminya.
5. Tampilkan Objek yang Menarik Perhatian
Anak autis cenderung mempunyai mainan khusus yang mereka sukai, maka dari itulah anda harus cerdas untuk menggunakan media mainan tersebut sebagai objek pembelajaran. Jika mainan anak autis yang dia sukai berupa robot, mungkin anda dapat bercerita tentang kisah-kisah yang terkait dengan hal itu.
Demikianlah artikel tentang Cara Mengajar dan Menghadapi Anak Autis, semoga artike ini membantu anda dalam menghadapi dan memberi pelajaran kepada mereka-mereka yang terkena penyakit autis.
anak autis memang perlu treatment khusus ya mas dalam hal memberikan pelajaran kepada mereka karena mereka punya kecerdasan diatas rata rata ;)
ReplyDelete