Menurut Reigeluth bahwa Teori Elaborasi adalah teori mengenai desain pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari materi yang sederhana menuju pada harapan yang kompleks dengan mengembangkan pemahaman pada konteks yang lebih bermakna sehingga berkembang menjadi ide-ide yang terintegrasi.[1]
Selanjutnya Reigeluth menjelaskan bahwa “The Elaboration Theory of instruction was developed to provide holistic alternatives to the parts-to-whole sequencing and superficial coverage of content that have been so typical of both education and training over the past five to ten decades”.[2]
Elaborasi juga bermakna sebuah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari.[3] Elaborasi memperlancar pemanggilan dengan dua cara yaitu:
----------------------------
[1] Charles. M. Reigeluth, Scope and Sequence Decisions for Quality Instruction, (U.S.A: Indiana University:, 1998) h. 310.
[2] C.M. Reigeluth (Ed.), Instuctional Design Theories and Models: An verview of Their Current Status (London: Routledge, 1983), hal. 342
[3] Ratna wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 59
[4] Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pengejaran Taksonomi Variable (Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEN PTPLTK, 1989), h. 114
Selanjutnya Reigeluth menjelaskan bahwa “The Elaboration Theory of instruction was developed to provide holistic alternatives to the parts-to-whole sequencing and superficial coverage of content that have been so typical of both education and training over the past five to ten decades”.[2]
Elaborasi juga bermakna sebuah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi yang sedang dipelajari.[3] Elaborasi memperlancar pemanggilan dengan dua cara yaitu:
- Elaborasi menyediakan alternatif cara untuk pemanggilan agar aktivasi menyebar
- Elaborasi menyediakan infprmasi tambahan yang dapat berguna untuk mengkontruksi tambahan jawaban.
----------------------------
[1] Charles. M. Reigeluth, Scope and Sequence Decisions for Quality Instruction, (U.S.A: Indiana University:, 1998) h. 310.
[2] C.M. Reigeluth (Ed.), Instuctional Design Theories and Models: An verview of Their Current Status (London: Routledge, 1983), hal. 342
[3] Ratna wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 59
[4] Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pengejaran Taksonomi Variable (Jakarta: DEPDIKBUD DIRJEN PTPLTK, 1989), h. 114
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
Klik dan Copy Icon di bawah:
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100
By: Terwujud.com
Terima Kasih!!