Musibah Dijadikan Keuntungan Tersendiri (Jangan dong!!!)

Sebelumnya saya turut prihatin atas musibah yang saat ini menimpa ibu kota Jakarta dan sekitarnya karena banjir, hampir semua harta, tenaga dan waktu terbuang sia-sia. pusat per-ekonomi-an lumpuh total serta sulit mendapatkan kebutuhan primer seperti sembako, makanan, pakaian, dll.

Namun harus diingat, Musibah itu terbagi dalam dua bagian yaitu musibah berupa ujian dan cobaan dari Tuhan yang Maha Esa, Musibah yang terjadi akibat ulah tangan manusia itu sendiri. BMKG menyatakan bahwa musibah banjir yang terjadi di Ibu kota Jakarta tahun 2014 ini tidak dikarenakan intensitas curah hujan yang tinggi, tetapi dikarenakan aksi penebangan hutan secara liar sebagai cagar alam (pepohonan) yang berganti menjadi pohon beton dimana-mana.

Yang menjadi Ironi bagi saya adalah banyak yang memanfaatkan peluang dari musibah banjir ini, dengan mengirim bantuan lah, turut ikut menjenguk lah dan sebagainya. akan tetapi apakah harus pada moment musibah banjir dan harus menyebutkan label atau dari pihak mana yang memberi " kepada bapak-bapak/ibu-ibu dan semuanya, kami dari,.............(kenapa mesti disebut) turut prihatin. ini ada beberapa bantuan ala kadarnya dari,................(disebut lagi) semoga bermanfaat.

Saya tidak akan menyebutkan oknum atau kelompok yang mengambil keuntungan dari musibah tersebut, namun yang menjadi saran saya adalah jika ingin membantu dan turut prihatin, ya,...ikhlas dong dan nggak perlu sebut sana sebut sini, dari program sana dan sini.

Faktanya anda dapat lihat setiap program acara di,....(maaf ya tidak saya sebut), mereka turut prihatin atas musibah banjir di Jakarta (itu bagus dong!!!), Namun lihat proses setelah itu dan kalimat "Tim kami telah berada di sana (langsung menuju TKP) dan singkatnya " ni kami ada bantuan kepada ibu/bapak dari,.......semoga bermanfaat", Pertanyaan saya jika tidak disebutkan kenapa rupanya????

Maka dari itu sekedar mengingatkan kepada kita semua "tangan kanan memberi tangan kiri sembunyi" artinya jika berniat membantu yang ngak perlu ada embel-embel dan tujuan tertentu serta memanfaatkan Musibah sebagai keuntungan tersendiri.

Demikian saja asumsi dan pendapat saya tentang Musibah dijadikan Keuntungan Tersendiri (jangan dong!!!), jika ada keteledoran dan kesalahan bukanlan suatu niat untuk memojokkan dan menyudutkan siapapun, artikel ini hanya sebagai bahan renungan bagi saya sendiri dan kita semua.