Pilihlah Neraka daripada Cinta

Setiap kali aku berkunjung Facebook atau twitter yang lagi marak untuk digandrungi, maka status atau komentar yang sering aku baca, banyak sekali yang bertemakan cinta. selain itu, fenomena yang tidak beralasan saat ini pun banyak yang bertemakan cinta, seperti lagu, sinetron dan sebagainya. Facebook misalnya, mulai dari anak-anak sampai nenek-nenek, tema yang selalu menjadi status mereka pasti berhubungan dengan cinta.

"kapankah cinta ini berakhir dengan damai, Senyap sunyii sepi, menantikan sang pangeran, cintamu di sini, kenapa kau menghianatiku, apa salah cintaku padamu dan sebagainya"

Kutipan diatas hanya sebahagian dari kata-kata yang selalu ada ketika anda berada ditengah -tengah kehidupan Facebook, twitter, lagu, dan sinetron. memang benar cinta itu perlu, namun jika terus-terusan berbicara cinta maka kapan kita mengingat neraka.

Pilihlah Neraka daripada Cinta merupakan Cinta itu sendiri, benarkan! kenapa saya mengatakan demikian, coba lihat aksi pacaran anak sekarang, kalau tidak berduaan, kalau tidak pegangan tangan bahkan sampai berciuman yang bukan muhrimnya pun merupakan sesuatu bahagian dari cinta dan bahkan sesuatu yang diharamkan pun bahagian dari gaya cinta anak sekarang. Islam membatasi hal ini, boleh melakukan hal yang di atas tadi apabila sudah resmi menjadi suami Istri yang diikat dengan tali pernikahan secara hukum Islam, bukannya dengan Pacaran.

Memilih Neraka dalam hal ini bukan berarti menempatkan dirimu ke dalam api neraka, justru memilih neraka berarti kita menjadikan neraka sebagai tolak ukur dari kesalahan dan maksiat yang menghasilkan kesuksesan dosa yang telah kita buat atas cinta yang salah yang sudah menjamur saat ini.

Memilih neraka daripada cinta berarti kita telah memprotect diri kita dalam rayuan dan godaan syetan ayng telah menjadi penghuni neraka selamanya, maka memilih neraka berarti berusaha untuk menjahui dan meninggalkan apa saja yang dapat menjatuhkan diri kita ke dalam apai neraka.