Hubungan Dua Identitas

Berjalan dalam sikap marah dan senang merupakan dua bentuk hal yang wajar dalam kehidupan, namun jika dua bentuk tersebut selalu terangkai dalam struktur permusuhan, maka akan melahirkan dua identitas yang selalu aktif untuk menjatuhkan satu sama lain.

Sungguh luar biasanya ciptaan Allah, ditengah gejolak identitas ini, selalu ada jalan penengah yang bersikap damai dan menjadi pendamai diantara pertikaian. tertusuk duri memang sakit, putus cinta makan hati, kelaparan membuat hilang kesadaran dan kemanusian dan korupsi membuat orang gila dengan harta. lain hal nya dengan perlombaan sedekah yang juga tidak kunjung habis, hubungan harmonis suami istri, lahirnya KPK, lahirnya ulama dan sebagainya.

Dual hal di atas merupakan sebuah fenomena yang selalu bertikai, tidak ada yang mau kalah dan selalu ingin menang, persoalan yang timbul bisakah dua hal tersebut di damaikan? jawabnya bisa. dengan apa? jawabnya dengan sikap. sikap apa? sikap sadar. sadar apa?

Sadar bahwa di dalam diri manusia telah tercipta suatu penengah yang bertugas sebagai filter dalam dua identitas yang bersebrangan, tugasnya mendamaikan kobaran api yangmenyala, tugasnya memberikan penyejuk hati yang gelisah, tugasnya memberikan pendingin dengan kualitas super ciptaan sang kuasa, lalu apakah si pendamai itu? itulah ,....Iman.