Pohon sukun banyak ditanam di pekarangan dan telah dikenal masyarakat luas. Bentang keragaman genetiknya sangat luas, dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Sukun adalah salah satu jenis tanaman dari famili Moraceae dengan nama botanis Artocarpus altilis. Sukun dapat tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia, pada ketinggian tempat 0 m–700 m dpl, namun tumbuh optimal pada ketinggian 0 m–400 m dpl, dengan tanah alluvial yang kaya humus. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman sukun adalah 1500 mm–2500 mm/th dengan kelembaban 70%-90%.
Tanaman sukun mulai berbuah pada umur 4 tahun, tetapi pada lingkungan yang sesuai seringkali berbuah pada umur 3 tahun. Satu batang pohon sukun dapat menghasilkan 50 – 100 buah setiap panen atau 100 kg–150 kg (rata-rata berat buah berkisar 1,5 kg-2 kg). Buah sukun berbentuk lonjong, berkulit hijau dan kekuning-kuningan, dengan daging buah putih krem, karbhidrat tinggi dan setelah masak bertekstuk padat, lunak dengan rasa gurih manis. Masyarakat di beberapa daerah memanfaatkan daun dan kulit batang pohon sukun sebagai bahan ramuan obat. Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari tanaman sukun sehingga sangat pantas apabila tanaman ini di golong-kan sebagai tanaman serbaguna.
Mengingat penduduk Indonesia masih memerlukan sumber karbohidrat di samping beras, maka sukun dengan kultivarnya dapat dijadikan alternative salah satu bahan sumplemen kebutuhan karbohidrat tersebut. Pada masa akhir-akhir ini ada kecenderungan pengabaian budidayanya, sehingga sudah dirasakan sulit memperoleh buah sukun. Sukun biasanya ditanam di lahan pekarangan di sekitar rumah penduduk, berdampingan dengan tanaman lain baik tanaman palawija maupun jenis hortikula lainnya. Pohon sukun mempunyai perakaran dalam dan bertajuk rindang, dengan tinggi dapat mencapai 30 m dan diameter antara 90 cm- 120 cm.
Mengingat penduduk Indonesia masih memerlukan sumber karbohidrat di samping beras, maka sukun dengan kultivarnya dapat dijadikan alternative salah satu bahan sumplemen kebutuhan karbohidrat tersebut. Pada masa akhir-akhir ini ada kecenderungan pengabaian budidayanya, sehingga sudah dirasakan sulit memperoleh buah sukun. Sukun biasanya ditanam di lahan pekarangan di sekitar rumah penduduk, berdampingan dengan tanaman lain baik tanaman palawija maupun jenis hortikula lainnya. Pohon sukun mempunyai perakaran dalam dan bertajuk rindang, dengan tinggi dapat mencapai 30 m dan diameter antara 90 cm- 120 cm.
Didaerah saya banyak mas pohon sukun ini ... :)
ReplyDelete