Dalam kondisi gejolak ekonomi seperti sekarang, kita perlu hati-hati mengelola keuangan keluarga karena banyak hal bisa terjadi. Salah satu langkah antisipasi yang sudah terbukti efektif adalah menghemat pengeluaran rumah tangga untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Kondisi ekonomi sedang panas dingin. Nilai tukar anjlok, pertumbuhan ekonomi turun dan mulai muncul kekhawatiran gelombang phk.
Bagaimana menghadapi ini semua ?
Salah satunya yang paling realistis dan doable adalah mengerem pengeluaran di rumah. Dengan hemat pengeluaran, kita punya buffer jika gejolak ekonomi datang.
Namun it’s easier said than done. Lebih mudah diucapkan daripada dijalankan. Menghemat bukan hal yang disukai banyak orang. Seorang perencanaan keuangan ternama pernah bilang, “meminta klien menghemat pengeluaran itu sulitnya minta ampun”. Indeed!
Yang banyak ditakutkan orang adalah menghemat itu sesuatu yang sulit. Sebenarnya, banyak hal sederhana dan mudah yang bisa dilakukan.
1. Belanja di Pasar Tradisional
Kita tahu bahwa belanja di rumah menyedot anggaran paling besar. Hitungannya bisa 50 sd 60 % dari penghasilan habis untuk belanja bulanan. Jika ini bisa dikurangi, dampaknya akan luar biasa. Bagaimana caranya ? salah satunya belanja di pasar tradisional.
Contohnya, yang saya dapat minggu lalu, harga buah kiwi di supermarket lebih mahal 2x lipat dari harga di tukang buah pasar tradisional. Sementara buahnya sama persis, tidak ada beda sekali. Karena perbedaan lokasi, harganya bisa berbeda langit dan bumi.
Perbedaan harganya begitu signifikan, amat worthed untuk menghemat pengeluaran rumah tangga. Jika merasa sulit dan tidak menyenangkan belanja di pasar tradisional, Anda bisa mencoba ini:
Berapa bayar listrik sebulan? Jumlahnya cukup besar dan meningkat setiap tahun karena tarif yang tidak pernah turun. Listrik adalah salah satu pos pengeluaran keluarga terbesar. Selain akibat kenaikkan tarif listrik berkala, banyaknya penggunaan barang elektronik menyedot daya cukup besar (bayar lebih mahal). Karena itu penting jika kita bisa menghematnya. Apa yang bisa dilakukan:
#Pertama, memakai produk hemat listrik
Meskipun harganya lebih mahal, namun produk hemat energi memberikan penghematan yang dengan cepat menutup harga belinya.
#Kedua, disiplin di rumah dan keluarga dalam menggunakan alat-alat elektronik
Misalnya, seorang teman menerapkan di rumahnya bahwa AC hanya boleh dihidupkan mulai jam 2 siang sampai jam 6 pagi.
3. Jumlah Mobil
Apakah pernah menghitung, berapa besarnya biaya memiliki kendaaran?, Biaya tersebut adalah berikut:
4. Of course, Hidup Sehat
Menurut survei sebuah perusahaan asuransi, berdasarkan klaim rumah sakit yang mereka bayar, biaya rawat inap tipus atau demam berdarah mencapai 3 sd 4 juta rupiah.
Jumlah yang tidak sedikit. Jadi biaya kesehatan itu tidak murah. Dan sering datang tiba-tiba. Karena itu gaya hidup sehat itu bukan hanya baik untuk kehidupan tapi menyehatkan kantong Anda.
5. Kurangi Jajan, Kurangi Akhir Pekan di Mall
Kebiasaan nongkrong di coffee shop, menjamurnya cafe-cafe cantik membuat ngopi atau ngeteh jadi gaya hidup.
Rata-rata harga satu cangkir kopi di mall adalah 25 rb. Kalau dalam 1 bulan, selama 25 hari beli kopi, total pengeluaran adalah 650 ribu. Itu baru satu cangkir, bagaimana jika dua atau tiga sehari. Belum lagi ditambah beli makanannya.
Pengeluaran jajan yang tampaknya kecil setiap hari (25 ribu), jika diakumulasi 1 bulan, jumlahnya tidak main-main. Di akhir pekan, berkunjung ke mall menyedot pengeluaran lebih besar lagi. Jalan ke mall dengan 3 anggota keluarga, paling tidak menghabiskan biaya 500ribu. Kalau setiap akhir pekan ke mall, total biaya Rp 2 juta.
Dengan mengurangi jajan dan jalan di mall, Anda sudah bisa menghemat. Coba lihat lagi apa saja pengeluaran jajan selama ini. Banyak yang bisa dihemat dari situ.
Kesimpulan
Berhemat bukan topik yang disukai banyak orang. Tapi itu langkah paling realistis menghadapi kondisi gejolak ekonomi. Ada banyak hal simpel yang bisa dilakukan untuk bisa berhemat.
Motto: Just Do It !
Blog: Duwitmu.com | Blog Mengelola Keuangan Keluarga
Bagaimana menghadapi ini semua ?
Salah satunya yang paling realistis dan doable adalah mengerem pengeluaran di rumah. Dengan hemat pengeluaran, kita punya buffer jika gejolak ekonomi datang.
Namun it’s easier said than done. Lebih mudah diucapkan daripada dijalankan. Menghemat bukan hal yang disukai banyak orang. Seorang perencanaan keuangan ternama pernah bilang, “meminta klien menghemat pengeluaran itu sulitnya minta ampun”. Indeed!
Yang banyak ditakutkan orang adalah menghemat itu sesuatu yang sulit. Sebenarnya, banyak hal sederhana dan mudah yang bisa dilakukan.
1. Belanja di Pasar Tradisional
Kita tahu bahwa belanja di rumah menyedot anggaran paling besar. Hitungannya bisa 50 sd 60 % dari penghasilan habis untuk belanja bulanan. Jika ini bisa dikurangi, dampaknya akan luar biasa. Bagaimana caranya ? salah satunya belanja di pasar tradisional.
Contohnya, yang saya dapat minggu lalu, harga buah kiwi di supermarket lebih mahal 2x lipat dari harga di tukang buah pasar tradisional. Sementara buahnya sama persis, tidak ada beda sekali. Karena perbedaan lokasi, harganya bisa berbeda langit dan bumi.
Perbedaan harganya begitu signifikan, amat worthed untuk menghemat pengeluaran rumah tangga. Jika merasa sulit dan tidak menyenangkan belanja di pasar tradisional, Anda bisa mencoba ini:
- Belanjar di pasar modern yang penataan lebih baik, bersih dan nyaman.
- Lakukan belanja 1x seminggu untuk keperluan 1 minggu kedepan. Ini menghemat waktu dan tenaga.
Berapa bayar listrik sebulan? Jumlahnya cukup besar dan meningkat setiap tahun karena tarif yang tidak pernah turun. Listrik adalah salah satu pos pengeluaran keluarga terbesar. Selain akibat kenaikkan tarif listrik berkala, banyaknya penggunaan barang elektronik menyedot daya cukup besar (bayar lebih mahal). Karena itu penting jika kita bisa menghematnya. Apa yang bisa dilakukan:
#Pertama, memakai produk hemat listrik
Meskipun harganya lebih mahal, namun produk hemat energi memberikan penghematan yang dengan cepat menutup harga belinya.
#Kedua, disiplin di rumah dan keluarga dalam menggunakan alat-alat elektronik
Misalnya, seorang teman menerapkan di rumahnya bahwa AC hanya boleh dihidupkan mulai jam 2 siang sampai jam 6 pagi.
3. Jumlah Mobil
Apakah pernah menghitung, berapa besarnya biaya memiliki kendaaran?, Biaya tersebut adalah berikut:
- Bensin. Dihapusnya subsidi BBM membuat era bensin murah sudah tidak ada lagi.
- Biaya pemeliharaan setiap bulan. Makin tua usia mobil, makin besar biayanya.
- Biaya pajak kendaraan. Adanya pajak progresif – makin banyak punya mobil makin besar pajaknya membuat Anda harus bayar lebih besar untuk punya kendaraan lebih dari satu.
- Cicilan bulanan. Ini jika mobilnya dibeli dengan berhutang.
4. Of course, Hidup Sehat
Menurut survei sebuah perusahaan asuransi, berdasarkan klaim rumah sakit yang mereka bayar, biaya rawat inap tipus atau demam berdarah mencapai 3 sd 4 juta rupiah.
Jumlah yang tidak sedikit. Jadi biaya kesehatan itu tidak murah. Dan sering datang tiba-tiba. Karena itu gaya hidup sehat itu bukan hanya baik untuk kehidupan tapi menyehatkan kantong Anda.
5. Kurangi Jajan, Kurangi Akhir Pekan di Mall
Kebiasaan nongkrong di coffee shop, menjamurnya cafe-cafe cantik membuat ngopi atau ngeteh jadi gaya hidup.
Rata-rata harga satu cangkir kopi di mall adalah 25 rb. Kalau dalam 1 bulan, selama 25 hari beli kopi, total pengeluaran adalah 650 ribu. Itu baru satu cangkir, bagaimana jika dua atau tiga sehari. Belum lagi ditambah beli makanannya.
Pengeluaran jajan yang tampaknya kecil setiap hari (25 ribu), jika diakumulasi 1 bulan, jumlahnya tidak main-main. Di akhir pekan, berkunjung ke mall menyedot pengeluaran lebih besar lagi. Jalan ke mall dengan 3 anggota keluarga, paling tidak menghabiskan biaya 500ribu. Kalau setiap akhir pekan ke mall, total biaya Rp 2 juta.
Dengan mengurangi jajan dan jalan di mall, Anda sudah bisa menghemat. Coba lihat lagi apa saja pengeluaran jajan selama ini. Banyak yang bisa dihemat dari situ.
Kesimpulan
Berhemat bukan topik yang disukai banyak orang. Tapi itu langkah paling realistis menghadapi kondisi gejolak ekonomi. Ada banyak hal simpel yang bisa dilakukan untuk bisa berhemat.
Biodata Penulis
Nama: Rio QuisertoMotto: Just Do It !
Blog: Duwitmu.com | Blog Mengelola Keuangan Keluarga
Ucapan Terima Kasih
Sebagai Admin Terwujud.com, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena telah rela dan ikhlas menyumbangkan hasil karyanya. Mudah-mudahan karya tersebut memberi manfaat dan pembelajaran khususnya tentang Ekonomi. Salam Hormat, Ibrahim Lubis.
nice post sisi lain dari prgram pengetatan anggaran di mulai dari sini.
ReplyDeleteini yang perlu kita ketahui mas, memang dijaman sekarang ini jika kita tidak pintar memanajemen pengeluaran maka akan berdampak pada ekonomi kita yang semakin memburuk, saya coba dulu tipsnya mas
ReplyDeletewah saya termasuk boros nih mas ibrahim, kebanyakan shoping kalau pas punya uang banyak hehehe :D
ReplyDeletewah, perlu berhemat dong mbak heehee
DeleteSaya setuju yang nomer 2... hemat listrik akan mengurangi pengeluaran
ReplyDeleteyg aku sangat terapkan poin hemat listrik mas, soalnya kalau pakai pulsa listrik/token malah jadinya agak boros,
ReplyDeletedan jangan tergoda diskon, ibu-ibu apalagi :D
ReplyDeletebener tuh mas kalau kita harus belanja di pasar tradisional , kalau di supermarket bisa tekor bisa juga sih untung kalau ada diskon
ReplyDeletesaya juga suka belanja di pasar tradisional mas, karena barangnya gak jauh beda dismping itu harganya juga murah
DeleteYup pola hidup sehat yang sampai saat ini masih saya lakukan pak. Membagi waktu antara bekerja, Olahraga, mengatur pola makan dan rajin mengkonsumsi buah sayuran itu yang saya lakukan supaya seimbang dalam manajemen cash flownya. Tips yang bagus :)
ReplyDeleteakhir-akhir ini saya malah super borros pak,perlu pengaturan biar tidak kebablasan
ReplyDeletemas rip ngapain disini, sana tidur dah malam lo,wakakaka
Deletemenurut ane yang paling sulit itu hemat dalam beli rokok gan, soalnya ane termasuk perokok berat wkwkwk
ReplyDeleterokoknya pake yang made in sendiri mas, biar ngirit
Deleteyang lagi ngeblog juga boros kuota, hehe... untungnya saya nebeng sama wifi sekolah jadinya saya gak perlu bayar koneksi.
ReplyDeleteuntuk kebutuhan keluarga, yang boros saat ini 2 anak saya. jika kakanya beli ini maka yang adik juga harus beli ini atau sebaliknya. jadinya harus beli dobel. :) ^_^ :D =D
selama masih diperlukan dan dibutuhkan, sepertinya anggaran berapapun harus siap dengan resikonya ya mas.. seperti saya yg ga biasa naik ojek, alternatif ngiritnya ya jalan kaki wkwk..
ReplyDeleteMenjadi tip jitu mas, dikala krisis ekonomi membidik :D
ReplyDeletePuasa senin kamis atau puasa daud juga menghemat hahaha
ReplyDelete