Dilahirkan pada 1886 di Desa Pecangan, Jepara, Jawa Tengah, Tjipto menamatkan studi di School Ter Opleiding van Indische Artsen (Stovia) atau Sekolah Dokter Bumiputra, di Jakarta.
Dokter yang akhimya menjadi tokoh nasionalis radikal ini sejak remaja sudah menaruh perhatian terhadap perbaikan nasib bangsanya. Pada usia 21 tahun, dr. Tjipto sudah menulis artikel yang mengkritik kebangsawanan. Artikel yang ia buat itu sering dimuat antara lain di harian De Locomotief, Semarang.
Dijuluki "Bapak Kemerdekaan Indonesia", sikap egalitarianisme Tjipto telah mengilhami seman gat kemerdekaan dalam makna luas. Meski selalu berpakaianJawa, watak Tjipto jauh dari feodalisme. Ia selalu menyuarakan tentang persamaan hak di an tara warganegara.
Darah pemberontak leluhumya yang terlibat dalam Perang Diponegoro menurun ke dalam nadinya. Ia tidak hanya melahirkan tulisan-tulisan garang, tapi juga tekun turun ke desa-desa memberi ceramah dan menggalang pemogokan. Ia tergolong pemimpin pergerakan yang menolak politik kooperatif.
Indische Partij ia dirikan bersama Ernest Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat, 1912. Partai politik ini hanya berumur setahun karena pemerintah kolonial tak menghendakinya. Tjipto dan Soewardi dibuang ke Banda dan Bangka, namun mereka memilih untuk menetap di Belanda. Pada tahun 1914, keduanya kembali ke tanah air dan mendirikan Nationaal Indische Partij.
Dokter yang akhimya menjadi tokoh nasionalis radikal ini sejak remaja sudah menaruh perhatian terhadap perbaikan nasib bangsanya. Pada usia 21 tahun, dr. Tjipto sudah menulis artikel yang mengkritik kebangsawanan. Artikel yang ia buat itu sering dimuat antara lain di harian De Locomotief, Semarang.
Dijuluki "Bapak Kemerdekaan Indonesia", sikap egalitarianisme Tjipto telah mengilhami seman gat kemerdekaan dalam makna luas. Meski selalu berpakaianJawa, watak Tjipto jauh dari feodalisme. Ia selalu menyuarakan tentang persamaan hak di an tara warganegara.
Darah pemberontak leluhumya yang terlibat dalam Perang Diponegoro menurun ke dalam nadinya. Ia tidak hanya melahirkan tulisan-tulisan garang, tapi juga tekun turun ke desa-desa memberi ceramah dan menggalang pemogokan. Ia tergolong pemimpin pergerakan yang menolak politik kooperatif.
Indische Partij ia dirikan bersama Ernest Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat, 1912. Partai politik ini hanya berumur setahun karena pemerintah kolonial tak menghendakinya. Tjipto dan Soewardi dibuang ke Banda dan Bangka, namun mereka memilih untuk menetap di Belanda. Pada tahun 1914, keduanya kembali ke tanah air dan mendirikan Nationaal Indische Partij.
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
Klik dan Copy Icon di bawah:
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100
By: Terwujud.com
Terima Kasih!!